BRITABARU.COM, JAKARTA – Misteri kematian seorang wartawan berinisial SW (32) yang ditemukan tak bernyawa di kamar hotel wilayah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mulai terungkap. Hasil otopsi sementara mengarah pada adanya infeksi serius di organ paru-parunya, yang diduga sebagai indikasi penyakit tuberkulosis (TBC).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan medis menunjukkan tanda-tanda infeksi berat pada paru-paru kanan korban.
“Berdasarkan hasil otopsi sementara, terdapat indikasi adanya infeksi pada paru-paru, dugaan dokter yaitu penyakit TBC,” ujar Ade Ary dalam keterangannya pada Minggu (6/4/2025).
Paru-paru Kanan Mengalami Perlengketan Hebat
Tim forensik menemukan bahwa paru-paru kanan korban menunjukkan perlengketan hebat hampir di seluruh permukaannya dengan dinding dada, suatu tanda kuat adanya infeksi yang telah berlangsung cukup lama. Tak hanya itu, terdapat juga massa mencurigakan di bagian atas paru kanan yang memperkuat dugaan infeksi parah.
“Ada juga perbendungan pada hampir seluruh organ-organ tubuh,” lanjutnya, menandakan gangguan sirkulasi tubuh yang sistemik.
Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa penyebab pasti kematian belum bisa disimpulkan, karena masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi dan histopatologi yang memerlukan waktu lebih lama untuk memastikan diagnosis.
Tidak Ditemukan Tanda Kekerasan Fisik
Meski sebelumnya beredar informasi mengenai lebam dan luka pada tubuh SW, hasil otopsi menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada penganiayaan. Memar yang ditemukan pada tubuh korban merupakan lebam mayat (post-mortem lividity) yang wajar ditemukan setelah seseorang meninggal.
“Terdapat luka lecet pada bibir korban yang diduga karena benturan benda tumpul, kemungkinan akibat terjatuh dan membentur lantai,” jelas Ade Ary.
Selain itu, di lambung korban juga ditemukan sisa nasi dan sayuran yang belum tercerna sempurna, yang menandakan bahwa korban baru saja makan sebelum kematiannya terjadi.
Estimasi Waktu Kematian
Pemeriksaan awal memperkirakan bahwa SW meninggal dalam rentang waktu 8 hingga 24 jam sebelum jenazah diperiksa oleh tim forensik.
“Waktu kematian diperkirakan antara 4 April 2025 pukul 04.00 WIB hingga 20.00 WIB,” ungkap Kabid Humas.
Polisi Periksa Tiga Saksi
Terkait penyelidikan kasus ini, polisi telah memeriksa tiga saksi, yakni pengurus RT setempat serta dua orang dari pihak hotel tempat SW ditemukan meninggal dunia. Mereka memberikan keterangan seputar aktivitas terakhir korban dan kondisi kamar hotel sebelum SW ditemukan.
Saat ini, jenazah SW telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan otopsi lengkap dan pemeriksaan lanjutan.
Masyarakat Diminta Tak Berspekulasi
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi mengenai penyebab kematian SW dan menunggu hasil lengkap dari pemeriksaan laboratorium forensik. Meski lebam dan luka lecet sempat menimbulkan dugaan kekerasan, otopsi awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kriminalitas. (Red)