BRITABARU.COM, KUNINGAN – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Kuningan, H. Jajang Jana, S.H.I, bersama Anggota Komisi II, Wawan Romliansah, S.Pd.I, menghadiri acara Sedekah Bumi yang digelar oleh Kelompok Tani Harapan Mekar di Sawah Cilega Hamparan Mekar, Desa Randobawailir, Kecamatan Mandirancan.
Acara ini merupakan tradisi tahunan yang dilakukan oleh masyarakat petani sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang melimpah sekaligus doa untuk keberkahan pertanian di tahun mendatang.
Dalam suasana penuh kebersamaan, para petani bersama tokoh masyarakat dan pemerintah desa turut serta dalam rangkaian acara yang diawali dengan doa bersama, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur, serta makan bersama hasil bumi yang disediakan oleh warga. Tradisi ini juga diisi dengan pagelaran seni budaya khas daerah yang menambah semarak acara.
H. Jajang Jana dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kekompakan dan kegotongroyongan masyarakat Desa Randobawailir dalam menjaga tradisi Sedekah Bumi. Ia menekankan bahwa acara seperti ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi wujud nyata kecintaan masyarakat terhadap sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian desa.
“Pertanian adalah sektor penting yang harus terus kita jaga dan kembangkan. Melalui kegiatan seperti Sedekah Bumi, kita bisa melihat betapa besarnya peran petani dalam menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Kuningan. Oleh karena itu, sebagai wakil rakyat, kami akan terus mendorong program-program yang berpihak kepada para petani, baik dalam hal bantuan pupuk, akses pasar, maupun teknologi pertanian yang lebih maju,” ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Wawan Romliansah menambahkan bahwa DPRD Kabupaten Kuningan, khususnya Komisi II yang membidangi perekonomian dan pertanian, berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan yang mendukung kesejahteraan petani. Ia juga mengingatkan para petani untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan pertanian modern agar hasil produksi tetap optimal.
Acara Sedekah Bumi di Desa Randobawailir berlangsung dengan penuh hikmat dan kebersamaan. Masyarakat berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan sebagai warisan budaya sekaligus sebagai sarana memperkuat hubungan sosial antarwarga.
