BRITABARU.COM, BUNGO – Proyek pembangunan dan perkerasan jalan di samping PDAM Pancuran Telago, Kabupaten Bungo, menuai sorotan tajam. Proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun 2024 ini menelan anggaran sebesar Rp800 juta dan dinilai tidak memiliki urgensi serta diduga kuat sarat kepentingan pribadi.
Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa proyek tersebut patut ditinjau ulang, baik dari sisi perencanaan maupun penganggarannya.
“Proyek perkerasan jalan di samping PDAM terkesan dipaksakan dan tidak berbasis pada kebutuhan masyarakat. Kami menduga proyek ini lebih karena adanya kepentingan pemilik tanah yang merupakan pihak berpengaruh di daerah,” ujarnya seperti mengutip laman Bungonews, Kamis (1/5/2025).
Sumber tersebut menambahkan bahwa di sekitar lokasi proyek tidak terdapat permukiman warga, sehingga manfaatnya bagi masyarakat luas diragukan. Sementara itu, banyak akses jalan desa di wilayah Kabupaten Bungo yang rusak parah dan telah bertahun-tahun dibiarkan tanpa perbaikan.
“Contohnya jalan di Kampung Lebuh, Telentam, dan beberapa wilayah di Tanah Sepenggal. Akses jalan di sana sudah lama rusak, bahkan tidak bisa dilewati, tetapi tidak mendapat perhatian serius,” lanjutnya.
Kritik juga disampaikan terhadap sikap DPRD Kabupaten Bungo yang dinilai tidak menjalankan fungsi pengawasan secara maksimal.
“Aneh, anggota DPRD Bungo seolah tutup mata. Kami curiga ini karena proyek jalan ini menuju lahan milik salah satu penguasa daerah, sehingga tidak ada satu pun anggota DPRD yang berani bersuara,” imbuhnya.
Diketahui, proyek konstruksi jalan tersebut dikontrak oleh CV. Sinar Abadi dengan nilai kontrak sebesar Rp783.566.115. Nilai ini hanya selisih sekitar Rp16 juta dari pagu anggaran dan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang ditetapkan, sehingga turut memunculkan dugaan kurangnya efisiensi dalam proses tender.
Warga berharap agar pemerintah daerah lebih mengedepankan skala prioritas dalam pembangunan infrastruktur, serta memperhatikan kebutuhan masyarakat secara luas dibanding proyek-proyek yang dinilai tidak berdampak signifikan. (Yuu/Red)