BRITABARU.COM, MERANGIN – Kepolisian Resor (Polres) Merangin turun tangan setelah menerima laporan dari masyarakat mengenai puluhan kendaraan bermotor yang mogok usai mengisi BBM di SPBU Sungai Misang.
Kapolres Merangin, AKBP Roni Syahendra, didampingi Kasat Reskrim AKP Mulyono, langsung melakukan pengecekan ke lokasi kejadian.
Setibanya di SPBU 24-373-29 Sungai Misang, petugas melakukan pemeriksaan di beberapa titik, termasuk lokasi dispenser BBM dan bak penampungan BBM.
Setelah melakukan pengecekan, petugas menemukan bahwa BBM jenis Pertamax di SPBU tersebut telah terkontaminasi air akibat kebocoran di dinding bak penampungan. Akibatnya, air dengan mudah masuk ke dalam tangki penyimpanan.
Sebagai langkah antisipasi, kepolisian memasang garis batas polisi (police line) di bak penampungan BBM Pertamax dan pompa dispenser BBM. Untuk sementara, SPBU tersebut dilarang menjual BBM jenis Pertamax hingga investigasi lebih lanjut dilakukan.
Polres Merangin akan menunggu perwakilan dari Pertamina untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kelalaian pihak SPBU. Dugaan awal menyebutkan bahwa pihak SPBU tidak melakukan pengecekan kualitas BBM sebelum menjualnya kepada konsumen.
“Adanya kendaraan bermotor yang mogok di SPBU Sungai Misang menunjukkan indikasi kebocoran di bak penampungan Pertamax. Kami akan memastikan langkah-langkah penanganan lebih lanjut,” jelas Kapolres Merangin AKBP Roni Syahendra.
Sebelumnya, pada Kamis pagi, puluhan kendaraan roda dua dan tiga unit mobil mengalami kerusakan usai mengisi BBM jenis Pertalite dan Pertamax di SPBU Sungai Misang, Kabupaten Merangin. Warga yang kendaraannya mogok langsung mendatangi SPBU untuk meminta pertanggungjawaban.
Beberapa warga bahkan membuktikan bahwa BBM telah tercampur air dengan cara mengeluarkan BBM dari tangki motor mereka. Hasilnya, terbukti bahwa BBM yang dibeli warga mengandung air, sehingga menyebabkan kerusakan mesin kendaraan mereka.
Pihak SPBU telah menyatakan kesediaan mereka untuk bertanggung jawab atas kerusakan kendaraan yang terdampak. Sementara itu, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel telah menurunkan tim investigasi guna memastikan penyebab kontaminasi BBM dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. (Red)