BRITABARU.COM, JAMBI – Kabar baik datang bagi para petani kelapa sawit di Provinsi Jambi. Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit kembali mengalami kenaikan, meskipun tipis. Kenaikan ini memberikan angin segar bagi petani yang menggantungkan penghidupan mereka dari hasil panen sawit.
Menurut informasi resmi dari Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, harga TBS sawit untuk periode 23 hingga 29 Mei 2025 mengalami kenaikan sebesar Rp35,42 per kilogram. Penetapan harga ini dilakukan melalui rapat rutin mingguan oleh tim yang berwenang.
“Ini ditetapkan melalui rapat mingguan,” ujar Rico Putra, Plt Kasi Pemasaran Bidang Pengolahan Standarisasi dan Pemasaran Hasil Perkebunan (PSPHP) Dinas Perkebunan Provinsi Jambi.
Khusus untuk usia tanaman sawit 10-20 tahun, harga yang sebelumnya berada di angka Rp3.292,77/kg, kini naik menjadi Rp3.327,64/kg.
Kenaikan harga TBS ini disebut dipicu oleh tren naiknya harga minyak nabati di pasar global, yang secara langsung berdampak pada harga jual Crude Palm Oil (CPO) dan turunan lainnya.
Untuk pekan ini, harga rata-rata CPO berada di level Rp13.036,42, sedangkan harga rata-rata inti sawit (kernel) tercatat sebesar Rp12.632,37.
Kondisi ini turut mendorong peningkatan nilai jual TBS yang akhirnya berpengaruh positif terhadap pendapatan petani sawit.
Daftar Harga TBS Sawit Berdasarkan Usia Tanaman di Jambi
Berikut adalah daftar lengkap harga TBS kelapa sawit di Provinsi Jambi yang berlaku selama sepekan ke depan:
Usia Tanam (Tahun) | Harga TBS (Rp/Kg) |
---|---|
3 Tahun | Rp2.582,70 |
4 Tahun | Rp2.772,83 |
5 Tahun | Rp2.899,22 |
6 Tahun | Rp3.019,45 |
7 Tahun | Rp3.095,46 |
8 Tahun | Rp3.162,64 |
9 Tahun | Rp3.224,05 |
10–20 Tahun | Rp3.327,64 |
21–24 Tahun | Rp3.230,45 |
≥ 25 Tahun | Rp3.087,61 |
Petani Harap Kenaikan Ini Berlanjut
Meskipun kenaikan kali ini tergolong kecil, banyak petani menyambutnya dengan positif. Beberapa berharap agar tren kenaikan ini berlanjut di pekan-pekan mendatang.
“Alhamdulillah, walaupun sedikit, tetap bersyukur. Yang penting harga jangan turun. Mudah-mudahan terus naik,” kata Pak Yanto, salah satu petani sawit di Kabupaten Batanghari.
Stabilitas harga sawit menjadi harapan besar bagi para petani, mengingat fluktuasi harga dalam beberapa bulan terakhir cukup memengaruhi kesejahteraan mereka.
Peran Pemerintah Daerah Diharapkan Lebih Kuat
Para petani juga berharap Pemerintah Provinsi Jambi melalui dinas terkait dapat lebih aktif dalam mengawasi dan menjaga kestabilan harga, serta memperluas akses pasar bagi hasil kebun sawit rakyat.
Langkah seperti pelatihan teknik budidaya yang ramah lingkungan, peremajaan kebun, serta penyaluran subsidi pupuk dan sarana produksi lainnya diharapkan dapat terus ditingkatkan demi meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. (Red)