BRITABARU.COM, JAKARTA – Maskapai Batik Air memberikan penjelasan resmi terkait insiden mengejutkan yang terjadi dalam penerbangan ID-6272 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang (CGK), menuju Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado (MDC) pada 15 April 2025.
Seorang penumpang perempuan berinisial FA, yang duduk di kursi 11E, mengaku membawa bom kepada pramugari saat pesawat masih dalam tahap persiapan keberangkatan. Pernyataan tersebut sontak memicu respons cepat dari awak kabin.
Danang Mandala Prihantoro, Corporate Communications Strategic Batik Air, menjelaskan bahwa awak kabin segera melaporkan pernyataan ancaman tersebut kepada kapten pilot dan petugas keamanan bandara (aviation security).
“Penumpang tersebut langsung tidak diizinkan melanjutkan penerbangan, dan diturunkan dari pesawat untuk diserahkan kepada PPNS Otoritas Bandara dan Polres Kota Bandara Soekarno-Hatta untuk diproses lebih lanjut,” ungkap Danang, Rabu (16/4/2025).
Pesawat Dinyatakan Aman dan Tetap Terbang
Pasca kejadian, otoritas bandara langsung melakukan pemeriksaan keamanan tambahan terhadap pesawat. Hasilnya, tidak ditemukan benda mencurigakan, apalagi bom. Pesawat pun dinyatakan aman dan penerbangan dilanjutkan.
Danang menekankan pentingnya kesadaran penumpang terhadap aturan keselamatan penerbangan, terutama larangan keras bercanda atau menyampaikan pernyataan palsu tentang bom atau terorisme.
Candaan Bom Bukan Hal Sepele
Menurut Danang, aturan ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, khususnya Pasal 437, yang menyatakan bahwa siapa pun dilarang memberikan informasi palsu yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan.
“Pelaku bisa dijerat hukuman pidana hingga 8 tahun penjara jika gurauan tersebut menyebabkan gangguan pada operasional penerbangan,” tegasnya.
Komitmen Batik Air: Keamanan Nomor Satu
Batik Air mengingatkan seluruh calon penumpang agar menjaga sikap dan tidak mengeluarkan pernyataan sembrono, termasuk candaan membawa bom.
“Keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan adalah prioritas utama. Kami mengajak seluruh tamu untuk mematuhi seluruh regulasi agar penerbangan tetap aman, tertib, dan nyaman bagi semua pihak,” tutup Danang. (Red)