BRITABARU.COM, BUNGO – Progres pemasangan Jembatan Bailey di Dusun Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, masih jauh dari rampung. Hingga Rabu (5/3/2025) sore, jembatan yang menjadi akses vital antara Jambi dan Sumatera Barat ini belum tersambung sepenuhnya, meskipun proses pemasangan telah dimulai sejak Senin (3/3/2025). Kondisi ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat serta menghambat arus transportasi dan perekonomian.
Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, meninjau langsung lokasi proyek dan menegaskan bahwa Badan Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi harus segera mempercepat proses penyelesaian. Menurutnya, lambatnya pemasangan jembatan ini berdampak besar terhadap mobilitas warga serta distribusi barang.
Dampak Kemacetan dan Ekonomi Lumpuh
Terputusnya Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di titik ini menyebabkan antrean kendaraan mengular di jalur alternatif yang tersedia. Para pengendara terpaksa menempuh rute lebih jauh, sementara distribusi logistik mengalami keterlambatan yang berimbas pada berbagai sektor ekonomi.
“Jalan ini bukan sekadar jalur biasa, tapi urat nadi transportasi yang menghubungkan dua provinsi. Kami meminta BPJN untuk mempercepat pemasangan jembatan agar aktivitas masyarakat dan transportasi bisa kembali normal,” ujar AKBP Natalena.
Dorongan untuk Solusi Alternatif
Selain mendesak percepatan pemasangan Jembatan Bailey, Kapolres juga menyarankan BPJN untuk mempertimbangkan opsi lain, seperti pemasangan box culvert guna mempercepat proses pemulihan jalur.
“Jika hanya mengandalkan Bailey dengan progres seperti ini, kapan selesainya? Harus ada solusi konkret dan lebih cepat,” tambahnya.
Saat ini, tim teknis masih mengerahkan alat berat dan tenaga tambahan untuk merampungkan pemasangan. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan jembatan tersebut dapat digunakan.
Imbauan bagi Pengendara
Di tengah kondisi ini, Kapolres Bungo mengimbau masyarakat dan para pengendara untuk tetap bersabar serta berhati-hati saat melintasi jalur alternatif. Ia juga menegaskan agar warga mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.
“Kami mengingatkan masyarakat agar tidak memaksakan kendaraan melewati jalur yang masih dalam pengerjaan. Keselamatan harus tetap diutamakan,” kata AKBP Natalena.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di lokasi proyek masih dipantau secara ketat. Warga dan pelaku usaha transportasi berharap BPJN segera menyelesaikan jembatan ini demi kelancaran aktivitas dan pemulihan ekonomi di wilayah tersebut.