BRITABARU.COM, MUARO JAMBI – Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi secara resmi menaikkan status menjadi Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan besarnya potensi kebakaran yang mengancam wilayah tersebut, terutama karena dominasi lahan gambut di kabupaten ini.
Bupati Muaro Jambi, Bambang Bayu Suseno (BBS), saat memimpin apel siaga Karhutla di lapangan Kantor Bupati Muaro Jambi pada Jumat, 9 Mei 2025, mengingatkan seluruh jajaran pemerintah, TNI-Polri, swasta, hingga masyarakat agar bersinergi melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
“Potensi kebakaran ini harus diantisipasi sedini mungkin,” tegas BBS dalam sambutannya.
Hampir 70 persen wilayah Muaro Jambi merupakan lahan gambut, yang sangat rentan terbakar saat musim kemarau panjang. Bahkan, 40 persen total lahan gambut di Provinsi Jambi berada di wilayah kabupaten ini.
Kondisi tersebut menjadikan Muaro Jambi sebagai salah satu daerah dengan risiko Karhutla tertinggi di Sumatra. Oleh sebab itu, status siaga diberlakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana tersebut.
Bupati BBS menegaskan bahwa penanganan Karhutla tidak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah daerah saja, tetapi juga membutuhkan kerja sama lintas sektor.
“Langkah-langkah nyata harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan – mulai dari pemerintah, TNI, Polri, swasta, hingga masyarakat,” ujarnya.
Upaya konkret yang akan dilakukan antara lain:
- Penyuluhan dan sosialisasi pencegahan Karhutla kepada masyarakat,
- Pemantauan dan peninjauan langsung ke wilayah rawan,
- Penguatan kapasitas dan kesiapan semua unsur terkait dalam menghadapi kebakaran.
Menurut BBS, pencegahan akan lebih efektif dibandingkan pemadaman setelah api membesar. Oleh karena itu, edukasi masyarakat tentang bahaya membuka lahan dengan cara membakar akan terus digalakkan.
Pemerintah kabupaten juga mengimbau agar masyarakat waspada, terutama saat beraktivitas di sekitar lahan gambut dan perkebunan. (Red)