BRITABARU.COM, JAMBI – Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, secara resmi menutup Posko Nasional Angkutan Lebaran (Angleb) 2025 pada Sabtu, 12 April 2025. Acara penutupan berlangsung di Ruang Mataram, Kementerian Perhubungan, dan dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi serta pemangku kepentingan, baik secara luring maupun daring.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, Kepala Basarnas, Kepala BMKG, perwakilan Polri, Wakil Menteri Perhubungan, serta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhub dari seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Posko di Jambi Resmi Ditutup
Seiring dengan penutupan secara nasional, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jambi, Dr. Drs. Benny Nurdin Yusuf, A.Md. LLAJ., M.H., juga menutup secara resmi pelaksanaan Posko Angkutan Lebaran 2025 di wilayah kerjanya. Posko ini telah beroperasi selama 20 hari, sejak H-10 hingga H+10 Lebaran 1446 H.
Pelaksanaan angkutan Lebaran tahun ini di Jambi menunjukkan peningkatan yang cukup mencolok, terutama di Terminal Tipe A Alam Barajo yang kini telah beroperasi penuh. Data menunjukkan bahwa selama arus mudik (H-10 hingga H-1), jumlah penumpang yang diberangkatkan mencapai 7.830 orang dengan total 424 armada bus. Puncak keberangkatan tercatat pada H-5 dengan 1.113 penumpang.
Arus Balik: Bus Banyak Turunkan Penumpang di Pool
Untuk arus balik (H+1 hingga H+10), jumlah penumpang yang datang hanya tercatat 1.955 orang dengan 130 bus. Puncaknya terjadi pada H+6 dengan kedatangan 425 penumpang. Perbedaan signifikan ini disinyalir akibat praktik bus yang tidak masuk ke terminal dan lebih memilih menurunkan penumpang di pool atau lokasi lain sesuai permintaan.
Di terminal transit seperti Sribulan Sarolangun, Pulau Tujuh Bangko, dan Muara Bungo, arus mudik tercatat sebanyak 71.652 penumpang dengan 2.928 bus, memuncak pada H-4 dengan 8.421 penumpang. Sementara arus balik mencapai 78.732 penumpang dan 2.381 bus, dengan puncak arus balik di H+9 sebanyak 19.422 penumpang.
Kenaikan Signifikan Dibanding Tahun Sebelumnya
Jika dibandingkan dengan data tahun 2024, terjadi lonjakan signifikan pada sejumlah indikator:
- Puncak arus mudik tahun ini terjadi lebih awal, yaitu pada H-5, dengan kenaikan 207% dari tahun sebelumnya.
- Puncak arus balik terjadi pada H+6, naik 57%.
- Di terminal transit, meskipun arus mudik turun 17%, arus balik justru naik 27%.
BPTD juga mencatat lonjakan penumpang yang berangkat maupun datang melalui pool di luar terminal. Total kedatangan penumpang dari terminal dan pool meningkat hingga 6.763 orang (naik 215%), sementara keberangkatan melonjak menjadi 17.200 orang (naik 409%).
Angkutan Penyeberangan Juga Alami Pergerakan Besar
Di sektor angkutan penyeberangan, khususnya di Pelabuhan Kuala Tungkal (rute Jambi–Batam dan Kepri/Dabo), tercatat 5.930 penumpang datang dan 6.545 berangkat. Rata-rata penumpang harian mencapai 567 orang, sementara jumlah kendaraan yang melintas sebanyak 902 datang dan 699 berangkat. Puncak arus balik kendaraan terjadi pada H+6 dengan 651 kendaraan.
Namun, jika dibandingkan dengan 2024, arus mudik penyeberangan mengalami penurunan sebesar 6%, dan arus balik turun drastis hingga 50%.
UPPKB Difungsikan Jadi Rest Area
Beberapa Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) seperti di Merlung, Pelawan Sarolangun, dan Muara Tembesi juga difungsikan sebagai rest area, yang tercatat telah melayani 30 pemudik dengan 7 kendaraan yang singgah.
Apresiasi Sinergi Lintas Sektor
Kepala BPTD Kelas II Jambi, Dr. Benny Nurdin Yusuf, menyampaikan apresiasinya atas sinergi dan kerja sama lintas sektor yang telah menjamin kelancaran angkutan Lebaran tahun ini.
“Keberhasilan ini merupakan hasil kerja kolektif bersama Ditlantas Polda Jambi, Dishub provinsi dan kabupaten/kota, Polres, BNN, Dinas Kesehatan, BPJN, dan PT Jasa Raharja,” ungkapnya.
Himbauan untuk Pemudik dan Operator Bus
Menutup laporan, Benny mengimbau kepada masyarakat agar selalu menggunakan angkutan umum yang laik jalan dan melakukan naik-turun penumpang di terminal resmi. Masyarakat juga diingatkan untuk mengecek kelayakan teknis dan administratif bus melalui aplikasi Mitra Darat.
Khusus bagi operator bus AKAP dan AKDP, ia menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap aturan—termasuk larangan menaikkan atau menurunkan penumpang di luar terminal. “Pool hanya sebagai tempat penjualan tiket dan garasi bus,” tegasnya.
Dengan berakhirnya operasi Posko Angkutan Lebaran 2025 ini, diharapkan pelayanan transportasi di Jambi dan Indonesia secara umum semakin baik—mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan integrasi layanan bagi seluruh pengguna moda transportasi. (Red)