BRITABARU.COM, JAMBI – Mantan Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Romi Hariyanto (RH), resmi hengkang dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Romi bahkan telah menerima Surat Keputusan (SK) sebagai Ketua DPW PSI Provinsi Jambi, Senin (5/5/2025).

Kepindahan Romi ke PSI menandai babak baru dalam perjalanan politiknya usai gagal maju dalam Pilkada 2024. Banyak pihak menilai ini sebagai langkah strategis untuk mempertahankan eksistensinya di kancah politik Jambi.

Menanggapi keputusan tersebut, politisi senior PAN Jambi Madian Siswadi menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan Romi. Ia yakin keputusan tersebut sudah melalui pertimbangan matang.

“Sebagai sesama kader PAN, kita sangat menghormati keputusan itu,” ujar Madian, Selasa (6/5/2025) seperti melansir Jambi Ekspres.

Namun, hingga kini DPW PAN Provinsi Jambi belum menerima surat pengunduran diri resmi dari Romi.

“Setahu saya belum ada suratnya. Mungkin karena kita masih dalam masa transisi kepengurusan,” tambah Madian.

Terkait potensi dampak ke PAN, Madian menyebut partainya tetap solid dengan kekuatan kader dan simpatisan yang tersebar di Jambi. Namun, dia mengakui bahwa kepergian Romi akan menjadi tantangan bagi kader PAN di Tanjabtim, mengingat RH adalah figur kuat dan populer setelah menjabat sebagai bupati dua periode.

“Langsung atau tidak langsung, persaingan tentu akan terjadi,” katanya.

Pengamat politik Pahruddin menyebut masuknya Romi ke PSI bisa dilihat dari dua sisi. Bagi PSI, ini jelas sebuah keuntungan karena Romi adalah figur publik yang telah teruji di pemerintahan dan politik lokal.

“Di Jambi banyak partai yang menjadikan figur sentral sebagai daya tarik. Romi bisa memperkuat posisi PSI,” ujarnya.

Sementara dari sisi Romi, bergabungnya ia ke PSI dan menjabat sebagai ketua wilayah merupakan upaya untuk mempertahankan posisi tawar di panggung politik, terlebih PSI kini menjadi bagian dari koalisi pemerintahan nasional yang dinakhodai oleh Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi.

“Dengan menjadi Ketua PSI Jambi, Romi kini berada di level yang sama dengan figur politik lainnya yang juga memimpin partai. Jika dia mampu memanfaatkan akses politik PSI, tentu dia bisa diperhitungkan kembali,” jelas Pahruddin.

Meski demikian, Pahruddin menilai hengkangnya Romi tidak akan memberi dampak signifikan terhadap PAN, mengingat pada Pilgub 2024 lalu RH memang tidak diusung partai tersebut.

“Saya pikir pengaruhnya ke PAN tidak terlalu besar,” pungkasnya. (Red)