BRITABARU.COM, JAMBI – Proyek pembangunan jalan khusus batu bara di Provinsi Jambi kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua II DPRD Provinsi Jambi, Samsul Riduan, mengungkapkan kekecewaannya karena proyek ini tak kunjung rampung meski sudah direncanakan sejak 2022.
“Awalnya ditargetkan selesai Desember 2022, lalu mundur ke 2023, 2024, dan kini sudah 2025 belum juga kelar,” ujar politisi PDIP itu, Senin (2/6/2025).
Samsul menyebut, hambatan utama proyek ini terletak pada pembebasan lahan dan perizinan kawasan hutan yang belum tuntas. Ia menilai seharusnya kendala tersebut dapat diatasi jika komunikasi antara pemerintah, investor, dan pihak terkait berjalan baik.
Sebagai proyek infrastruktur prioritas dan janji politik Gubernur Al Haris, jalan khusus ini dinilai vital untuk mendukung kelancaran distribusi batu bara dan meningkatkan pendapatan daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH). Tertundanya proyek justru memperparah kemacetan jalan umum dan konflik sosial di lapangan.
“Kalau masalahnya dana, sebaiknya investor dievaluasi. Kalau perlu, diganti,” tegas Samsul.
DPRD Jambi pun mendesak Gubernur dan tim terpadu untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh. Mereka juga meminta agar DPRD dilibatkan dalam proses pengawasan dan komunikasi proyek ini.
Hingga kini, angkutan batu bara masih menggunakan jalan nasional meski Pemprov Jambi berulang kali menyatakan akan menutup jalur tersebut. Proyek jalan khusus yang dijanjikan rampung pada Juni 2024 pun belum menunjukkan hasil berarti. (Red)