BRITABARU.COM, JAMBI – Perjuangan tak mengenal profesi. Inilah kisah inspiratif pasangan suami istri, Herman Sani dan Farida, warga Kasang, Kecamatan Jambi Timur, Kota Jambi, yang berhasil mewujudkan impian berangkat haji setelah puluhan tahun berjualan ikan di pasar tradisional.
Sejak tahun 1998, pasangan ini konsisten mengais rezeki dengan menjajakan berbagai jenis ikan segar di salah satu pasar tradisional di Jambi Timur. Meski penghasilan tidak menentu, semangat menabung tak pernah luntur. Setiap hari, mereka menyisihkan uang hasil berdagang—mulai dari Rp10 ribu hingga Rp30 ribu—demi satu tujuan: menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.
“Kadang bisa Rp20 ribu, kadang Rp30 ribu, tergantung hasil jualan. Sisa dari makan kami tabung. Sejak tahun 2012 sudah ada niat, kami berdoa semoga rezeki datang dan bisa pergi haji,” ungkap Herman, calon haji asal Jambi.
Tahun 2012 menjadi tonggak awal ketika Herman dan istri resmi mendaftar sebagai calon jemaah haji. Kini, setelah 13 tahun menunggu, mimpi itu menjadi kenyataan. Pasangan ini dijadwalkan berangkat menunaikan ibadah haji pada 26 Mei 2025 mendatang.
Menjelang keberangkatan, Herman dan Farida lebih fokus pada persiapan fisik dan spiritual. Mereka rutin mengikuti manasik haji dan menjaga kesehatan. Untuk sementara, usaha berjualan ikan di pasar pun dilanjutkan oleh anak mereka.
“Kami sangat bersyukur bisa berangkat tahun ini. Semoga pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar dan diberikan kesehatan,” ujar Herman.
Kisah Herman dan Farida menjadi bukti bahwa tekad kuat, kesabaran, dan kerja keras bisa membawa siapapun menuju impian suci—termasuk dari balik lapak sederhana di pasar tradisional. (Red)