BRITABARU.COM, JAMBI – Selama pelaksanaan Operasi Ketupat Siginjai 2025 yang berlangsung selama 14 hari, dari 26 Maret hingga 8 April, Polda Jambi mencatat 15 kasus kecelakaan lalu lintas. Dalam rentang waktu tersebut, sebanyak 10 orang meninggal dunia, sementara 7 orang mengalami luka berat dan 25 orang luka ringan.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto, menjelaskan bahwa angka kecelakaan lalu lintas selama Operasi Ketupat menurun cukup signifikan dibandingkan dengan 14 hari sebelum operasi dimulai. Sebelumnya, tercatat ada 81 kasus kecelakaan yang menyebabkan 19 korban jiwa.
“Selama Operasi Ketupat 2025, jumlah korban meninggal turun 47 persen dari 19 menjadi 10 orang. Korban luka berat turun 50 persen, dari 14 menjadi 7 orang. Sementara korban luka ringan juga turun drastis 76 persen, dari 105 menjadi 25 orang,” ungkap Kombes Mulia dalam keterangannya, Kamis (10/4/2025).
Batanghari Jadi Lokasi Kecelakaan Terbanyak
Dari 15 kecelakaan yang terjadi, wilayah Kabupaten Batanghari mencatat jumlah kasus terbanyak, yakni 5 kasus. Lokasi ini merupakan jalur utama arus mudik dari arah Sumatera Barat dan Sumatera Selatan, serta menjadi lintasan penting bagi pemudik dari dalam Provinsi Jambi sendiri.
Adapun rincian wilayah lainnya yaitu:
- 4 kasus di Kota Jambi
- 3 kasus di Kabupaten Bungo
- 2 kasus di Muaro Jambi
- 1 kasus di Merangin
- 1 kasus di Tanjung Jabung Barat
Pelanggaran Lalu Lintas Menurun, Teguran Meningkat Tajam
Selain angka kecelakaan, pelanggaran lalu lintas selama operasi juga menunjukkan tren penurunan. Jumlah pengendara yang ditilang turun sebesar 67 persen, dari 531 kasus menjadi 357. Namun demikian, jumlah teguran terhadap pelanggar meningkat tajam hingga 218 persen, dari 444 menjadi 1.414 teguran.
“Secara keseluruhan, pelaksanaan Operasi Ketupat Siginjai 2025 berjalan kondusif dan efektif. Penurunan jumlah korban jiwa menjadi indikator utama keberhasilan operasi pengamanan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini,” tambah Mulia.
Catatan Positif untuk Polda Jambi
Operasi Ketupat Siginjai digelar sebagai bagian dari pengamanan arus mudik dan balik Lebaran, dengan fokus pada keselamatan pengguna jalan, ketertiban lalu lintas, serta pengawasan terhadap potensi kejahatan.
Penurunan signifikan pada jumlah kecelakaan dan korban jiwa memberikan catatan positif bagi Polda Jambi dan seluruh jajaran yang terlibat. Masyarakat pun diimbau untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas dan menjaga keselamatan berkendara, meskipun masa arus mudik telah usai. (Red)