BRITABARU.COM, KOTA JAMBI – Wali Kota Jambi, Dr. H. Maulana, M.K.M., meluapkan kekesalannya kepada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Mayang, menyusul gangguan distribusi air bersih yang terjadi selama momen Idul Fitri 1446 Hijriah.
Gangguan tersebut dinilai mencoreng citra Kota Jambi di hadapan para tamu yang datang bersilaturahmi, serta menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Ini sangat merugikan citra kita. Banyak tamu datang ke Jambi, tapi justru mengalami kesulitan air bersih. Ini masalah besar,” tegas Maulana dalam keterangannya.
Ratusan Keluhan Masuk
Maulana menyebutkan dirinya menerima ratusan pengaduan langsung dari masyarakat terkait persoalan ini. Keluhan juga datang melalui media sosial, mencerminkan betapa seriusnya dampak gangguan tersebut.
“Saya menerima ratusan pengaduan. Wakil Wali Kota juga menerima puluhan. Ini tidak bisa dianggap sepele,” tambahnya.
Wilayah-wilayah terdampak gangguan air tersebar di sejumlah titik di Kota Jambi, menyebabkan warga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar, termasuk untuk tamu keluarga yang datang selama Lebaran.
Harusnya Bisa Diantisipasi
Maulana menilai, gangguan seperti ini seharusnya dapat dicegah jika ada perencanaan dan kesiapan yang matang dari pihak Perumda. Ia menekankan bahwa setiap momen besar seperti Idul Fitri pasti akan terjadi lonjakan kebutuhan air bersih.
“Ini harus jadi pelajaran. Jangan sampai kejadian serupa terulang di masa yang akan datang. Harus ada antisipasi yang lebih kuat,” tegasnya.
Berikut Penjelasan Dirut Perumda Tirta Mayang
Menanggapi teguran tersebut, Direktur Utama Perumda Tirta Mayang, Dwike Riantara, menjelaskan bahwa gangguan distribusi air bersih disebabkan oleh gangguan listrik pada jaringan distribusi PLN. Hal ini berdampak langsung terhadap sistem distribusi air ke beberapa wilayah pelanggan.
Namun, penjelasan tersebut tidak serta merta menghapus kekesalan Wali Kota. Ia tetap meminta Perumda Tirta Mayang agar membenahi sistem antisipasi dan respons terhadap gangguan teknis, khususnya saat momen-momen penting dan hari besar nasional.
“Ke depan, harus ada tim khusus yang siaga, bahkan saat hari besar seperti Lebaran. Tidak boleh lagi ada alasan teknis tanpa solusi cepat,” pinta Maulana.
Pembentukan Tim Khusus Penanganan
Sebagai bentuk solusi ke depan, Wali Kota meminta agar Perumda membentuk tim penanganan cepat untuk situasi darurat, termasuk gangguan saat hari-hari besar keagamaan atau libur nasional.
Wali Kota Maulana juga menegaskan bahwa pelayanan air bersih adalah layanan dasar yang menyentuh langsung kehidupan warga. Oleh karena itu, penanganan gangguan seperti ini harus menjadi prioritas utama. (Red)